Alasan Kualitas dan Citra Sekolah Negeri, Masyarakat Tionghoa Lebih Memilih Sekolah Swasta

15/04/2011
By Dave
Share
Tweet

Swarapendidikan.com Medan- Masyarakat Tionghoa di Medan sangat mengutamakan pendidikan. Tak heran mereka sangat selektif dalam memilih sekolah. Hingga saat ini,sekolah swasta masih menjadi primadona terutama yang telah banyak mencetak prestasi.

Namun, sangat minim sekali yang mau belajar di sekolah negeri. Misalnya di SMA Negeri 1 Medan.Meskipun sekolah ini menjadi salah satu sekolah favorit di Medan dan banyak masyarakat yang berlomba untuk masuk, namun ternyata sama sekali tidak ada siswa Tionghoa yang bersekolah di sana. Kepala SMA Negeri 1 Medan, Rebekka Girsang mengatakan, dari keseluruhan siswanya berjumlah 1.386 orang, sama sekali tidak ada siswa beretnis Tionghoa.

“Kalau siswa keturunan Tionghoa masih ada itu pun sangat minim hanya satu orang di kelas XII IPS 2.Siswa yang satu ini hanya salah seorang dari orangtuanya yang Tionghoa. Sedangkan kalau siswa Tionghoa murni sama sekali tidak ada,”sebut Rebekka kepada SINDO. Untuk tahun lalu,Rebekka mengungkapkan memang ada satu siswa Tionghoa murni.“Tapi, sekarang siswa itu sudah selesai dari sekolah ini. Dulu dia masuk di kelas internasional,” jelas Rebekka. Selama ini, kata Rebekka, pihaknya selalu membuka diri untuk menerima siswa dalam Penerimaan Siswa Baru (PSB) dari berbagai etnis termasuk Tionghoa.

“Namun, memang sangat minim sekali yang mau mendaftar ke sekolah negeri,” jelas Rebekka. Kenyataan juga terlihat di SMA Negeri 2 Medan.Menurut Kepala SMA Negeri 2 Medan, M Abduh Siregar, di sekolah yang dipimpinnya itu juga sama sekali tidak ada siswa beretnis Tionghoa.“Kalau di sekolah ini memang tidak ada. Kita juga heran mengapa tidak ada yang berminat.Padahal, sekolah kita termasuk dekat dengan perumahan etnis Tionghoa,” sebut Abduh.

Abduh juga mengaku tidak pernah menutup pintu untuk masyarakat beretnis tertentu dalam proses penerimaan siswa baru.“Jelas kalau mereka mau mendaftar pasti akan kita terima tentunya dengan nilai yang sesuai dengan kriteria.Tapi, memang tidak ada yang mau mendaftar,”terang Abduh. Perlu diketahui,lokasi SMA Negeri 2 Medan dekat dengan perumahan yang banyak berdomisili etnis tionghoa seperti Perumahan Malibu. Kondisi ini juga diakui tokoh Tionghoa Sumut, Sofyan Tan.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.“Selama ini kualitas dan citra sekolah negeri itu masih tidak begitu baik. Kita bisa lihat banyak sekali pungutan dari pihak sekolah serta disiplin yang minim sehingga banyak masyarakat Tionghoa yang lebih memilih untuk bersekolah di sekolah swasta,” jelas pengamat pendidikan ini.

Kondisi ini dinilai Sofyan berbanding terbalik dengan minat masyarakat Tionghoa untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) seperti Universitas Sumatera Utara (USU). “Kalau USU karena citranya masih baik juga kualitasnya maka masih banyak masyarakat Tionghoa yang berminat untuk kuliah di sana.Tapi kalau sekolah negeri memang banyak yang tidak percaya,tetapi jika kualitasnya baik pasti akan banyak masyarakat yang mau sekolah di sana,”papar Sofyan.

Sumber: seputar-indonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

ARSIP BERITA

Selamat Bekunjung, Semoga Bermanfaat

Blog ini adalah blog non profit dan dipersembahkan untuk para peminat dan praktisi dunia pendidikan untuk mengurai benang kusut pendidikan di daerah-daerah terpencil. Ini hanya sekelumit informasi mengenai pendidikan di daerah-daerah terpencil di Indonesia baik Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan pulau-pulau kecil di wilayah Indonesia. Untuk memperdalam dan menambah informasi mengenai dunia pendidikan, kami mengambil berbagai informasi baik opini, berita, maupun artikel yang berhubungan dengan dunia pendidikan di daerah terpencil.

Terimakasih telah berkunjung ke SwaraPendidikan