Dana Bergulir untuk Pendidikan

27/05/2011
By Dave
Share
Tweet
  • Ilustrasi

    Swarapendidikan.com Jakarta-Putera Sampoerna Foundation membuat sebuah program lunak atau disebut dana bergulir. Sistem dari program ini adalah memberikan pinjaman untuk siswa lulusan Sampoerna Academy yang berasal dari keluarga prasejahtera agar mampu melanjutkan pandidikan yang berkualitas.

    “Program ini berwujud dana bergulir yang diberikan kepada siswa lulusan Sampoerna Academy. Tujuannya, agar para siswa peraih beasiswa yang telah dididik Sampoerna Academy bisa terus melanjutkan studi ke perguran tinggi yang berkualitas,” kata Managing Director Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata, Kamis (26/5/2011), di Sampoerna Strategic Square, Jakarta.

    Dana pinjaman lunak atau dana bergulir, sambung Nenny, berasal dari koperasi siswa bangsa di bawah naungan Putera Sampoerna Foundation. Program ini menjamin seluruh biaya pendidikan dan biaya hidup siswa dan baru dikembalikan dalam jangka waktu 12 sampai 14 tahun mendatang.

    “Kami menjamin biaya pendidikan dan biaya hidupnya. Karena mereka di asrama maka makanannya kita siapkan, mungkin sedikit uang jajan di akhir minggu dan seragam supaya tak ada perbedaan di antara siswa, semuanya berseragam,” ujar Nenny.

    Selain agar para siswa dapat melanjutkan pendidikan, program ini juga mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab, karena sifat dari program ini adalah dana pinjaman. “Kita bikin simulasi, jika anak menandatangani sebuah perjanjian, dia harus tahu dan pahami betul, apa yang jadi komitmrn mereka. Kita mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab. Batas pengembaliannya 12-14 tahun. Paling tidak kita sudah melakukan simulasi pendapatan minimal setelah lulus kuliah itu berapa. Kita ajarkan juga pendidikan entrepreneur, artinya jika ia tak mendapatkan pekerjaan maka ia bisa berwirausaha. Kita bekali mereka agar tidak stagnan dan patah semangat,” kata Nenny.

    Adapun, mekanisme pengembalian pinjaman lunak tersebut, dilakukan setelah ia lulus dan bekerja. Dana pengembalian itu akan dikelola bagi anak-anak berikutnya yang membutuhkan dana bergulir. “Jadi setelah lulus baru mengembalikan dalam jangka waktu 12-14 tahun ke depan. Pengembalian dana itu bukan untuk yayasan, tapi untuk membantu adik-adiknya yang lain untuk mendapat kesempatan belajar yang sama,” ujarnya.

    Nenny menjalaskan, program ini, adalah keinginan Poetra Sampoerna. “Saya sangat berterimakasih kepada Indonesia karena Indonesia lah yang membuat saya seperti ini, dan dia percaya Indonesia mempunyai potensi, karenanya kita menggali dan memberikan ini,” kata Nenny mengutip ucapan Poetra Sampoerna.

    Sumber: kompas.com

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    *

    ARSIP BERITA

    Selamat Bekunjung, Semoga Bermanfaat

    Blog ini adalah blog non profit dan dipersembahkan untuk para peminat dan praktisi dunia pendidikan untuk mengurai benang kusut pendidikan di daerah-daerah terpencil. Ini hanya sekelumit informasi mengenai pendidikan di daerah-daerah terpencil di Indonesia baik Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan pulau-pulau kecil di wilayah Indonesia. Untuk memperdalam dan menambah informasi mengenai dunia pendidikan, kami mengambil berbagai informasi baik opini, berita, maupun artikel yang berhubungan dengan dunia pendidikan di daerah terpencil.

    Terimakasih telah berkunjung ke SwaraPendidikan