Pendidikan Keluarga Cegah Radikalisme

26/05/2011
By Dave
Share
Tweet
  • Ilustrasi

    Swarapendidikan.com Makasar- Pendidikan keluarga diyakini bisa mencegah tindakan kekerasan dan radikalisme yang akhir-akhir ini marak terjadi di berbagai wilayah di tanah air.Karena itu peran keluarga sangat penting untuk meminimalisir aksi kekerasan dan radikalisme tersebut.

    “Tindak kekerasan yang sering diperagakan anak-anak, umumnya ditiru dari perbuatan orang tua mereka,”ujar Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaaq saat menjadi pembicara dalam Seminar Internasional Gerakan Radikalisme di Gedung Balai Prajurit Jenderal M Yusuf, Makassar,kemarin.

    Lutfi Hasan yang juga Ketua Komisi I DPR RI ini menambahkan jika saja seorang anak melihat sesuatu yang bagus di rumahnya, maka mereka pun akan menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari. “Yang saya tidak sepakat adalah, pandangan sebagian oknum yang menyebut Islam identik dengan teroris.Karena itu sangat tidak tepat. Untuk mencegah meluasnya aksi tersebut, kita semua harus terlibat,” katanya.

    Di tempat yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai mengatakan, tidak ada single factordalam setiap aksi terorisme, tapi karena adanya korelasi berbagai faktor.Di antaranya kristalisasi dari rasa ketidakadilan, serta eksploitasi ideologi radikal. Munculnya masalah itu,kata Ansyaad, disebabkan masalah kemiskinan,keterbelakangan, pemerintahan yang otoriter, marginalisasi, dominasi negara superpower, dan globalisasi.

    Dari berbagai persoalan itu, kemudian dilakukan perekrutan dengan cara doktrin oleh jaringan kelompok radikal. “Selama ini ada tiga organisasi yang disebut sebagai teroris, yaitu Jamaah Islamiyah dengan wilayah operasi Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Asia Tenggara. Di Filipina dikenal kelompok Abu Sayaf Group (ASG),”kata dia.

    Pengamat Politik dan Keamanan Nasional Wibawanto Nugroho mengatakan, dalam menjalankan aksinya, teroris menggunakan kekerasan atau ancaman terhadap sasaran sipil dan militer untuk mencapai tujuan ideologi, politik, ekonomi,militer dan sosial. “Bangsa dan negara mempunyai instrumen kekuatan nasional dalam memerangi terorisme dan radikalisme. Seperti militer, intelijen, diplomasi, penegakan hukum, informasi, finansial dan ekonomi,”kata dia.

    Sumber: seputar-indonesia.com

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    *

    ARSIP BERITA

    Selamat Bekunjung, Semoga Bermanfaat

    Blog ini adalah blog non profit dan dipersembahkan untuk para peminat dan praktisi dunia pendidikan untuk mengurai benang kusut pendidikan di daerah-daerah terpencil. Ini hanya sekelumit informasi mengenai pendidikan di daerah-daerah terpencil di Indonesia baik Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan pulau-pulau kecil di wilayah Indonesia. Untuk memperdalam dan menambah informasi mengenai dunia pendidikan, kami mengambil berbagai informasi baik opini, berita, maupun artikel yang berhubungan dengan dunia pendidikan di daerah terpencil.

    Terimakasih telah berkunjung ke SwaraPendidikan