Keluhan Guru kepada Boediono

03/04/2011
By Dave
Share
Tweet

Boediono (tengah). ANTARA/Wildan Anjarbakti

Swarapendidikan.com Jambi- Wakil Presiden Boediono mengharapkan pemeintah daerah merespon setiap keluhan para guru. “Ini bukan cuma urusan pusat, pemerintah daerah harus respon masalah ini. Kepala Dinas Pendidikan harus cek ke lapangan,” kata Boediono dalam pertemuan dengan para guru dari beberapa sekolah di Provinsi Jambi, Sabtu, 2 April 2011.

Boediono meminta Kementerian Pendidikan Nasional memperhatikan dan melihat kondisi sekolah di daerah terpencil. ”Khususnya sarana dan prasarana harus bisa dipenuhi secara bertahap,” kata Wakil Presiden.

Para guru di Jambi mengeluh kepada Boediono. Arpia Ristia, guru SMP Negeri 8 Merangin, Jambi, mengeluhkan fasilitas belajar yang tidak baik. SMP itu telah memberikan pelajaran Teknologi Informasi Komputer. Namun, kata dia, sekolah belum menerima bantuan komputer untuk kegiatan belajar mengajar.

“Kami sangat membutuhkan fasilitas itu, selama ini proses belajar mengajar bidang TIK siswa hanya bisa melihat gambar dari buku saja,” kata Arpia. “Karena itu, kami minta pak Wapres memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah kami.”

SMPNegeri 8 Merangin, kata Aspia, terletak di kawasan desa terpencil, berlokasi di Kecamatan Jangkat, Merangin. walau demikian, terlihat semangat belajar siswa cukup tinggi. “Kami tetap optimistis mampu menghasilkan lulusan bermutu,” kata dia.

Keluhan lain dikemukakan Komsari, seorang guru SMP Negeri 2 Batanghari. Menurut dia, sekolah tempatnya mengajar merupakan sekolah rintisan sekolah bertaraf internasional. “Berbagai prestasi pernah diraih siswa-siswi kami. Namun ironisnya, hingga kini siswa harus belajar dengan fasilitas yang seadaanya,” kata dia.

Padahal kondisi gedung sekolah hanya terbuat dari papan. Gedung sekolah, kata dia, dibangun sejak 1957, hingga sekarang tak pernah berubah, terbuat dari papan. “Padahal sekolah kami sudah dipersiapkan menuju RSBI, apalagi siswa kami berprestasi, beberapa waktu lalu seperti meraih juara IV lomba baca puisi di Bali,” katanya.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional RI Fasli Jalal, mengaku, akan melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek mata pelajaran TIK di daerah-daerah terpencil. ”Hanya saja memang akan dilengkapi secara bertahap,” dia menjelaskan.

Adapun Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Idham Kholid, menegaskan, seluruh pengaduan guru-guru dan siswa telah dicatat. ”Nanti akan kami tindaklanjuti,” katanya.

Sumber: tempointeraktif.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

ARSIP BERITA

Selamat Bekunjung, Semoga Bermanfaat

Blog ini adalah blog non profit dan dipersembahkan untuk para peminat dan praktisi dunia pendidikan untuk mengurai benang kusut pendidikan di daerah-daerah terpencil. Ini hanya sekelumit informasi mengenai pendidikan di daerah-daerah terpencil di Indonesia baik Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan pulau-pulau kecil di wilayah Indonesia. Untuk memperdalam dan menambah informasi mengenai dunia pendidikan, kami mengambil berbagai informasi baik opini, berita, maupun artikel yang berhubungan dengan dunia pendidikan di daerah terpencil.

Terimakasih telah berkunjung ke SwaraPendidikan