Boediono (tengah). ANTARA/Wildan Anjarbakti
Swarapendidikan.com Jambi- Wakil Presiden Boediono mengharapkan pemeintah daerah merespon setiap keluhan para guru. “Ini bukan cuma urusan pusat, pemerintah daerah harus respon masalah ini. Kepala Dinas Pendidikan harus cek ke lapangan,” kata Boediono dalam pertemuan dengan para guru dari beberapa sekolah di Provinsi Jambi, Sabtu, 2 April 2011.
Boediono meminta Kementerian Pendidikan Nasional memperhatikan dan melihat kondisi sekolah di daerah terpencil. ”Khususnya sarana dan prasarana harus bisa dipenuhi secara bertahap,” kata Wakil Presiden.
Para guru di Jambi mengeluh kepada Boediono. Arpia Ristia, guru SMP Negeri 8 Merangin, Jambi, mengeluhkan fasilitas belajar yang tidak baik. SMP itu telah memberikan pelajaran Teknologi Informasi Komputer. Namun, kata dia, sekolah belum menerima bantuan komputer untuk kegiatan belajar mengajar.
“Kami sangat membutuhkan fasilitas itu, selama ini proses belajar mengajar bidang TIK siswa hanya bisa melihat gambar dari buku saja,” kata Arpia. “Karena itu, kami minta pak Wapres memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah kami.”
SMPNegeri 8 Merangin, kata Aspia, terletak di kawasan desa terpencil, berlokasi di Kecamatan Jangkat, Merangin. walau demikian, terlihat semangat belajar siswa cukup tinggi. “Kami tetap optimistis mampu menghasilkan lulusan bermutu,” kata dia.
Keluhan lain dikemukakan Komsari, seorang guru SMP Negeri 2 Batanghari. Menurut dia, sekolah tempatnya mengajar merupakan sekolah rintisan sekolah bertaraf internasional. “Berbagai prestasi pernah diraih siswa-siswi kami. Namun ironisnya, hingga kini siswa harus belajar dengan fasilitas yang seadaanya,” kata dia.
Padahal kondisi gedung sekolah hanya terbuat dari papan. Gedung sekolah, kata dia, dibangun sejak 1957, hingga sekarang tak pernah berubah, terbuat dari papan. “Padahal sekolah kami sudah dipersiapkan menuju RSBI, apalagi siswa kami berprestasi, beberapa waktu lalu seperti meraih juara IV lomba baca puisi di Bali,” katanya.
Wakil Menteri Pendidikan Nasional RI Fasli Jalal, mengaku, akan melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek mata pelajaran TIK di daerah-daerah terpencil. ”Hanya saja memang akan dilengkapi secara bertahap,” dia menjelaskan.
Adapun Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Idham Kholid, menegaskan, seluruh pengaduan guru-guru dan siswa telah dicatat. ”Nanti akan kami tindaklanjuti,” katanya.
Sumber: tempointeraktif.com