Swarapendidikan.com- Martin Dougiamas tak hanya dikenal sebagai pendidik dan inovator. Dia juga dikenal sebagai ilmuwan komputer dalam bidang peranti lunak untuk pendidikan.
Karya-karyanya dikenal memiliki dampak yang signifikan dalam pengimplementasian model pembelajaran dan pengajaran onlineyang mendunia,yakni Moodle,Sistem Manajemen Pembelajaran.Kajiannya juga lebih banyak menjadi acuan dalam aplikasi penggunaan teknologi internet bagi kepentingan sosial.Selain itu,pria berkewarganegaraan Australia juga dikenal mengembangkan metodologi dan open source.
Inovasi Moodle diperoleh Dougiamas dari pengalaman sekolahnya yang didapatkan dengan sistem pembelajaran, yang kini dikenal dengan nama “belajar jarak jauh”, pada 1980-an.Ketika itu, sistem pembelajaran jarak jauh belum lazim. Sebagai anak lelaki yang tinggal di gurun pasir di Australia Barat dan anak non-Aborigin di permukiman pedalaman, dia mengikuti sekolah Kalgoorlie School of the Air yang jaraknya mencapai 1.000 km dari rumahnya.
Saat belajar, Dougiamas berkomunikasi dalam pembelajaran melalui radio.Setiap beberapa pekan sekali,sebuah pesawat akan mengirimkan buku dan lembar tugas siswa. Dia hanya bertemu kawankawannya ketika semua berkumpul dalam karnaval tahunan. Merefleksikan pengalamannya, Dougiamas pun berpendapat,“ Anda dapat belajar dengan memperluas bandwith, dan itu tersedia dengan komunikasi melalui saluran yang dekat,yaitu internet.”
Dougiamas mulai bekerja pada 1986 ketika internet baru dikembangkan.Saat itu,dia membuat aplikasi situs internet untuk Universitas Curtin, Australia.Ketika itu,dia menemukan banyak tantangan nonteknis dalam pemanfaatan teknologi onlinedalam pembelajaran dan pengajaran. Selanjutnya,Dougiamas juga mengembangkan sistem pembelajaran onlinedan semakin meningkatkan fiturfiturnya dalam beberapa tahun belakang.
Penemuannya pun dikembangkan pihak universitas menjadi sistem manajemen pembelajaran dini atau disebut dengan WebCT.Namun, Dougiamas cukup frustrasi dengan adanya pembatasan hak kekayaan intelektual.Bagi dia,hak intelektual itu justru mencegahnya untuk terus memperbarui sistem tersebut. Dougiamas pun menemukan solusi.Dia membuat sebuah program situs dan perangkat onlineyang mampu digunakan secara cuma-cuma dan penggunanya ikut andil dalam pengembangannya.
Program itu diberi nama Moodle. Pembuatan dan pengembangan Moodle dijadikan kajian dalam gelar master dan doktornya.Moodle dikembangkan untuk mendukung konsep pembelajaran yang disebutnya sebagai Social Constructionist Pedagogy. Versi Moodle 1.0 dirintis pertama kali pada Agustus 2002,mulanya pada versi awal ini diperuntukkan bagi segmen kecil,dengan bersubjek pada penelitian analisis iklim kolaborasi dan refleksi yang tampak pada kelompok kecil. Pada Januari 2011,versi Moodle sudah mencapai versi 2.0.1+.
Sejak 2002 sampai sekarang, muncul rilis-rilis terbaru dengan penambahan fitur- fitur tertentu,skalabilitas yang lebih baik disertai dengan peningkatan kinerja perangkat lunak yang ada. Konsep ini menyatakan bahwa proses pembelajaran akan berhasil dengan baik jika peserta berinteraksi dengan materi pembelajaran,menciptakan materi,kemudian berinteraksi dengan peserta lain.
Dalam perkembangannya,dia pun membuat komunitas bernama Moodle.Org dan saat ini dia menjadi Direktur Eksekutif Moodle Pty Ltd.Kelebihan Moodle adalah jumlah pengajar yang bebas dan tidak terbatas. Atas mahakarya Moodle, Dougiamas yang lahir pada 1969 kerap menjadi pembicara utama di berbagai konferensi seperti teori pembelajaran dan pemanfaat teknologi internet dalam ruang kelas.
Saat ini,Moodle digunakan oleh universitas terbuka yang memiliki tidak kurang dari 200.000 mahasiswa.Selain itu, banyak institusi pendidikan tinggi lainnya lain di dunia. Peranti lunak tersebut kini telah digunakan pada lebih 40.000 situs dan diterjemahkan dalam 70 bahasa di seluruh dunia.Moodle juga mampu memberikan pengaruh unik atas kesadaran dan pemahaman akan penggunaan peranti lunak open source di sekolah- sekolah.Ribuan sekolah di seluruh dunia pun menggunakan Moodle dalam membantu proses pembelajaran.
Apalagi,teknologi itu cumacuma. Kini pun sekolahsekolah pun berlomba dalam menggunakan dan mengembangkan Moodle. Dengan Moodle maka konsep pembelajaran secara elektronik pembelajaran jarak jauh terasa mudah.Pasalnya, seorang pengajar dapat memberikan materi kuliah,ujian, ataupun kuis dengan jarak jauh dan dari mana saja.Selain itu,pengajar juga dapat membuat materi soal ujian secara onlinedengan sangat mudah,sedangkan peserta ujian dapat mengikuti ujian di rumah,kantor,warnet bahkan dalam perjalanan dengan membawa laptopdan mendukung koneksi internet.
Kemudian,para pembelajar juga harus memahami nilainilai pembelajaran melalui internet.Moodle juga mampu mengembangkan partisipasi pembelajar yang menjadi pusat filosofinya.Dougiamas juga menegaskan Moodle bukan hanya diperuntukkan dalam pembelajaran jarak-jauh. Moodle juga diperuntukkan dalam pembelajaran tatap muka,pembelajaran dengan lingkungan,ataupun home schoolingatau bersekolah di rumah.
Moodle memang sebagai inovasi paling tepat dalam dunia pendidikan karena ada beberapa fitur penunjang, seperti tugas: fitur ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada peserta pembelajaran secara online. Kemudian fitur lainnya adalah obrol: fitur ini digunakan untuk melakukan proses chatting(percakapan online). Forum:sebuah forum diskusi secara onlinedapat diciptakan dalam membahas suatu materi pembelajaran.Kuis: fasilitas ini memungkinkan untuk melakukan ujian ataupun tes secara online.
Survei: fasilitas ini digunakan untuk melakukan jajak pendapat. Sepertinya terkesan bahwa dengan bantuan Moodle, seseorang harus menjadi pembelajar mandiri dengan akrab dengan dunia open source. “Saya sangat menikmati pekerjaannya dan juga selalu berharap semua orang dapat menikmati hasil kerjanya,sehingga mereka dapat melompat dari tempat tidurnya setiap pagi,seperti saya,”katanya dikutip stevehardagon.com
Sumber: seputar-indonesia.com